GAYA BAHASA (MAJAS)
- A. GAYA BAHASA (GB) PENEGASAN
- Inversi
GB. yang diwujudkan dalam kalimat yang predikatnya terletak di depan subjek. Hal ini disengaja untuk memberikan ketegasan.
- Tertawa ia setelah dibelikan baju baru.
- Retoris
GB. yang diwujudkan dalam kalimat Tanya tetapi sebenarnya tidak bertanya.
- Itukah bukti janji yang engkau ucapkan.
- Koreksio
GB. yang menggunakan kata-kata pembetulan untuk mengoreksi kata yang dianggap salah, baik disengaja atau tidak.
- Setelah acara ini selesai, silakan saudara-saudara pulang, eh maaf, silakan saudara-saudara mencicipi hidangan yang telah disediakan.
- Repetisi
GB. penegasan yang mengulang-ulang suatu kata berturut-turut dalam satu wacana.
- Sekali merdeka, tetap merdek!.
- Paralelisme
GB. pengulangan seperti repetisi yang khusus terdapat dalam puisi.
Paralelisme dibagi menjadi dua:
a. Anafora, apabila kata yang diulang terdapat pada awal kalimat atau sanjak.
- sunyi itu duka
sunyi itu kudus
sunyi itu lupa
sunyi itu lampus
b. Epifora, apabila kata yang diulang terdapat pada akhir kalimat atau sanjak.
- Oh ibu
Yang kurindu adalah kasihmu
Yang kudamba adalah kasihmu
Aku ingin selalu bermanja dengan kasihmu
- Enumerasio
GB. penegasan yang menyebutkan beberapa hal yang saling berkaitan membentuk satu kesatuan, dan satu persatu dari tiap-tiap hal tersebut memperoleh tekanan sehingga tampak jelas.
- Apa yang engkau harapkan dari saya ini, saya orang miskin, yang jelas tidak disenangi orang kampung, yang tidak punya tempat tinggal.
- Klimaks
GB. penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin tinggi tingkatannya.
- Di desa-desa, di kota-kota sampai ke ibu kota, hari proklamasi dirayakan dengan meriah.
- Antiklimaks
GB. penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin turun tingkatannya.
- Jangankan sejuta, seribu, seratus pun tak mau aku memberikan uang itu kepadamu.
- Asindeton
GB. penegasan yang menyebutkan beberapa hal berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.
- Buku tulis, buku bacaan, majalah, Koran, alat-alat kantor semua dapat Anda beli di toko itu.
- Polisindeton
GB. penegasan yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung.
- Piring dan gelas serta sedok yang kotor harus segera dicuci.
- Pleonasme
GB. penegasan yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu, karena makna kata tersebut telah terkandung dalam kata yang diterangkan.
- Ia tidak ingin turun ke bawah.
- Tautologi
GB. penegasan yang mempergunakan beberapa kata bersinonim.
- Kehendak, cita-cita, dan harapanmu itu akan tercapai jika kamu mau berusaha keras.
- Praterito
GB penegasan dengan menyembunyikan sesuatu, seolah-olah menyuruh pembaca atau pendengar menerka apa apa yag disembunyikan. Pembicara merahasiakan sesuatu karena yakin bahwa lawan bicaranya akan mengerti maksudnya walaupun tidak diungkapkan secara jelas.
- Bagaimana cantiknya gadis itu tak perlu saya ceritakan kepadamu. Pendeknya wah! Dan teman-teman pria di kelasnya begitu tergila-gila padanya.
- Elipsis
GB yang diwujudkan dalam kalimat elips (kalimat tak lengkap) yaitu kalimat yang predikat atau subjeknya dilesapkan karena dianggap sudah diketahui atau dimengerti oleh lawan bicaranya.
- “Ali!” à maksudnya supaya Ali berhenti merebut
- Saya khawatir, jangan-jangan dia …” à kata-katany tidak diteruskan.
- Interupsi
GB. penegasan yang mempergunakan kata-kata atau frase yang disisipkan di antara kalimat pokok dan diapit tanda koma (,) dengan maksud untuk menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
- Saya, kalau bukan karena terpaksa, tak mau bertemu dengan dia lagi.
- Dia, orang yang selama ini tidak kusenangi, tiba-tiba saja berubah sikap, amat baik dan sopan.
- Ekslamasio
GB. yang di dalamnya memakai kata seru. Kata seru seperti: wah, amboi, awas, aduh, astaga, oh.
- Aduh, mana tahan!
- Awas, ada anjing galak.
- B. GAYA BAHASA PERBANDINGAN
- Tropen
GB. yang mempergunakan kata-kata yang maknanya sejajar dengan pengertian yang dimaksudkan.
- Bapak Presiden terbang ke London tadi pagi.
- Ia menjual suaranya untuk membiayai uang kuliah.
- Simbolik
GB. kiasan yang membandingkan Sesuatu dengan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang. Simbol itu bisa berupa (nama) benda, (nama) binatang atau (nama) tumbuh-tumbuhan dan arti symbol itu sudah diketahui oleh umum.
- Hati-hatilah, dia itu buaya darat.
- Antonomasia
GB. yang mempergunakan kata-kata tertentu untuk menggantikan nama seseorang. Kata-kata itu diambil dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang menonjol yang dimiliki oleh orang yang dimaksud, atau bisa juga gelar atau jabatan yang melekat pada orang tersebut.
- Yang Mulia tidak bisa hadir pada acara itu.
- Alusio
GB. perbandingan yang mempergunakan ungkapan-ungkapan, peribahasa, atau sampiran pantun yang sudah lazim dipergunakan orang.
- Ya terpaksa, tidak ada rotan akar pun jadilah.
- Aku sudah tahu. Dan semuanya sudah jelas. Maka jangan lagi berlagak kura-kura dalam perahu.
- Eufemisme
GB. perbandingan yang menggunakan kata-kata atau ungkapan yang diperhalus agar tidak menyinggung perasaan orang.
- Harga BBM akan disesuaikan lagi
- Karena banyak masalah yang dipikirkannya akhirnya ia menderita sakit ingatan.
- Litotes
GB perbandingan yang memperendah derajat sesuatu dari keadaan sebenarnya, atau menggunakan kata-kata yang artinya berlawanan dari arti yang dimaksud untuk merendahkan diri.
- Terimalah baju jelek ini sebagai kenang-kenangan. (baju bagus)
- Saya bekerja mecari sesuap nasi.
- Hiperbola
GB yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan dengan membesar-besarkan sesuatu hal dari yang sesungguhnya.
- Hampir meledak dadaku menahan amarah.
- Air matanya mengalir menganak sungai.
- Perifrasis
GB yang menggunakan kata-kata lebih banyak dari yang diperlukan. Kata yang berlebihan itu sebenarnya dapat diganti dengan satu kata saja.
- Ia telah beristirahat dengan damai (meninggal)
- Personifikasi
GB yang menggambarkan benda-benda mati atau (barang-barang yang tidak bernyawa) seolah-olah memiliki sifat-sifat manusia, dapat berlaku, bertindak, berpikir, merasa, dan berbicara seperti manusia.
- Angin malam membelai wajahnya yang ayu.
- Sinekdok
GB yang menyebutkan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan atau menyebutkan keseluruhan untuk menyatakan sebagian.
GB sinekdok dibagi dua yaitu:
- Pars pro toto ialah sebagian untuk seluruh.
- Setiap kepala dikenakan sumbangan Rp 5000,00
- Totem pro parte ialah seluruh untuk sebagian.
- Indonesia mengalahkan Cina dengan kedudukan 15:3 dalam pertandingan bulutangkis semalam.
- Metonemia
GB penamaan terhadap suatu benda yang mempergunakan nama pabrik, merek dagang, nama penemu, nama jenis, dll.
- Kami pulang pergi naik kijang
- Alegori
GB bercerita yang mengandung kiasan. Bentuk kiasan ini membandingkan manusia dengan gejala alam.
- Hidup ini lautan. Kadang pasang naik, kadang pasang surut. Belum lagi badai topan melanda tanpa berita. Berhati-hatilah mengarungi lautan ini.
- Metafora
GB sejenis analogi yang membandingkan dua hal baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk yang singkat. Perbandingan ini tidak mempergunakan kata: seperti, bak, bagai, bagaikan, dst.
- Buah hatinya telah pergi untuk selamanya
- Simile
GB perbadingan eksplisit (langsung) menyatakan sesuatu sama dengan yang lain. Biasanya menggunakan kata perbandingan: seperti, bak, laksana, bagaikan, dst.
- Bibirnya bak delima merekah.
- C. GAYA BAHASA PERTENTANGAN
- Paradoks
GB pertentangan yang mengandung dua pernyataan yang membentuk satu kalimat, sehingga sepintas lalu tidak masuk akal.
- Dia selalu merasa sepi di kantor yang ramai ini.
- Antitesis
GB pertentangan yang menggunakan paduan kata-kata yang artinya bertentangan.
- Suka duka, susah gembira akan kita hadapi berdua dengan penuh pengertian.
- Anakronisme
GB yang mengandung uraian atau pernyataan yang tidak sesuai dengan sejarah atau zaman tertentu.
- Candi Borobudur dirancang oleh nenek moyang kita dengan menggunakan komputer.
- Kontradiksio in terminis
GB yang mengandung pertentangan atau pengecualian. Apa yang dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan yang diucapkan kemudian.
- Suasana sepi, hening sekali, tak ada seorang pun yang berbicara, hanya jam dinding yang terus kedengaran berdetak-detik.
- Okupasi
GB pertentangan yang mengandung bantahan dan penjelasan.
- Udin sebenarnya anak yang cerdik, namun karena kemalasannya, maka dia mendapat nilai yang paling rendah.
- D. GAYA BAHASA SINDIRAN
- Ironi
GB sindiran yang ingin mengatan sesuatu dengan makna atau maksud yang berlawanan dari apa yang diucapkan. Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus.
- Siang benar kamu pulang. (siang benar maksudnya larut sekali)
- Sinisme
GB seperti ironi, tetapi lebih kasar.
- Sunggu merdu suaramu, rasanya pecah anak telingaku mendengarnya.
- Harum benar bau badanmu, tolong agak bergeser sedikit.
- Sarkasme
GB sindiran yang menggunakan kata-kata kasar. (sindiran lebih tajam dari irono dan sinisme). Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk menyatakan kemarahan.
- Cih, muak aku melihat gayamu
- Antifrasis
GB ironi yang menggunakan kata atau ungkapan yang maknanya berlawanan.
- Aduh, kamu sekarang kok rapi sekali sih? (Dalam kenyataannya orang tersebut berpenampilan berantakan)
- Inuendo
GB sindiran yang mempergunakan pernyataan yang mengecikan kenyataan sebenarnya.
- Ia menjadi kaya raya lantaran mau sedikit korupsi.